Apa yang tersirat di benak Anda ketika mendengar nama Semarang?

Seluruh pelancong, baik domestik maupun asing, ketika melawat Kota Semarang di benaknya adalah sebuah gedung kuno, yang memiliki pintu banyak, dan terletak di pusat pemerintahan. Yaitu, Lawang Sewu, alias, dulu disebut Het hoofdkantor van de Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (Kantor Pusat Kereta).

Orang Jawa, menamai Lawang Sewu lantaran gedung tersebut memiliki banyak pintu. Saking banyaknya disebut sewu atau seribu. Bangunan masa kolonial ini menjadi penanda modernisasi, tidak hanya di Semarang, tetapi di Indonesia. Gencarnya pembangunan moda transportasi massal, seperti MRT maupun LRT, tidak bisa dilepaskan dari Lawang Sewu sebagai cikal bakal adanya kereta api.

Corak arsitektur yang kental aroma Belandanya ini, menjadi satu vanue yang sayang apabila tidak dikunjungi. Di dalamnya, pengunjung akan disajikan spot yang antik. Ber-swa foto di sana, seolah berada pada awal abad ke-20. Pihak PT. KAI sebagai pengelola, menjadikan Lawang Sewu sebagai museum perkeretaapian, dimana pengelola memperlengkapi isinya dengan foto dan miniatur kereta, sekaligus menyediakan guide untuk menjelaskan asal-muasal dan perkembangan.

Fotografer    : Mahdan Dziya’ul Haq
Penulis          : Much Taufiqillah Al Mufti
Contact          
082190112411/08231477229